Membuat Kaldu Sayuran
Hal lain yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan sisa sayuran adalah membuat kaldu sayuran.
Caranya sangat mudah dan kamu hanya perlu sisa-sisa sayuran, seperti kulit wortel, pucuk wortel, bonggol jagung, batang jamur, batang daun bawang dan kulit bawang.
Masukkan semua sisa sayuran tersebut ke dalam panci. Tambahkan air, garam, merica, lalu didihkan.
Setelah mendidih, kecilkan api, tutup dan diamkan selama 1 jam. Jika sudah, kamu bisa langsung menuangkan cairan kaldu ke cetakan es batu sambil menyaring sisa-sisa sayuran tersebut.
Masukkan kaldu yang sudah dicetak ke dalam freezer dan gunakan kapan pun kamu memasak. Mudah bukan?
Dapat terurai walau tidak diolah atau kelola
Itu sebabnya limbah organik tetap bisa terurai, membusuk dan mengendap walau kamu tidak memberikan pengelolaan atau pengolahan khusus.
Berasal dari sisa bahan alami
Kandungan air dalam limbah organik disebabkan karena limbah ini berasal dari bahan-bahan alami yang tidak terkena campur tangan manusia.
Pengertian dan Contoh Limbah Keras Organik
Limbah keras organik memiliki tekstur yang padat, kering, dan tidak mudah hancur. Limbah jenis ini umumnya memiliki kandungan air yang lebih rendah dan lebih lambat mengalami proses pembusukan. Contoh limbah keras organik meliputi:
Membuat Pupuk Kompos
Salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan limbah organik adalah membuat pupuk kompos.
Pupuk ini menggunakan sisa-sisa sayuran, buah-buahan, makanan, kertas-kertas bekas, dedaunan kering, rumput, ranting dan sebagainya.
Setelah semua bahan utama pupuk kompos kamu kumpulkan, buatlah lubang di tanah dan masukkan semua bahan tersebut.
Setelah memasukkan dan mencampur semua limbah, kamu hanya harus menunggu hingga limbah tersebut membusuk dan berubah menyerupai tanah sekitar.
Nah, jika sudah begitu, kamu bisa langsung menggunakan pupuk kompos untuk menyuburkan tanamanmu.
Strategi Pengelolaan Limbah Keras Anorganik
Terdapat berbagai strategi pengelolaan limbah keras anorganik, seperti:
Mengumpulkan dan memproses limbah keras anorganik, seperti plastik, kaca, dan logam, untuk membuat produk baru. Daur ulang membantu mengurangi konsumsi sumber daya alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi jumlah limbah yang dibuang.
Membuat Kertas Daur Ulang
Untuk kertas-kertas bekas yang sudah tidak terpakai, kamu bisa menjadikannya sebagai kompos atau di daur ulang menjadi kertas baru.
Untuk mendaur ulang kerta, kamu membutuhkan kertas-kertas bekas yang tidak ternoda minyak, cat, kotoran, atau makanan.
Jangan pula menggunakan kertas tisu, kertas minyak, bungkus kado, kertas foto atau kertas-kertas yang memiliki perekat di satu sisi (seperti stiker dan label) ya!
Kemudian, kamu membutuhkan bingkai foto lama, kasa jendela halus, ember plastik yang muat untuk bingkai foto, spons, handuk tidak terpakai, spatula, kain bekas dan blender (jangan pakai blender untuk makanan ya!).
Setelah semua bahan dan alat terkumpul, mulai cincang kertas bekas menjadi potongan kecil, masukkan ke dalam blender, tambahkan air dan hancurkan hingga tercampur semua dan menjadi bubur kertas yang cukup kental.
Di dalam ember plastik, letakan kasa jendela halus dan bingkai foto lama. Pastikan keduanya berada dalam posisi yang rata.
Tuang bubur kertas ke atas cetakan bingkai foto dan ratakan dengan spatula. Tutup dengan kain lalu tempelkan spons dengan hati-hati ke atas permukaannya.
Hal ini akan membuat spons menyerap kandungan air dalam bubur kertas tersebut. Lakukan secara berhati-hati agar tidak merusak bentuk kertas.
Setelah itu, pindahkan kertas ke atas kain dan jemur di tempat yang kering dan panas selama kurang lebih satu hari.
Ulangi langkah-langkah tersebut sampai kamu mendapatkan jumlah kertas yang diinginkan!
Mengurangi Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca
Limbah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang kuat. Pengelolaan limbah yang efektif, seperti pengomposan dan produksi biogas, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu memerangi perubahan iklim.
Limbah Organik Kering
Kebalikan dari limbah organik basah, limbah jenis ini memiliki kandungan air yang lebih sedikit. Itu sebabnya limbah ini dikategorikan sebagai limbah kering.
Contohnya adalah dedaunan kering, ranting-ranting pohon, tanggul pohon, kulit telur, serabut kelapa, dan tempurung kelapa.
10+ Contoh Limbah Organik dan Anorganik dan Cara Pemanfaatannya – Dalam kehidupan, pasti kita akan menghasilkan limbah atau sampah.
Limbah dan sampah ini nantinya harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Tak perlu bingung karena Mamikos kali ini akan memberikan 10 contoh limbah organik dan anorganik beserta cara pemanfaatannya. Jadi, simak terus artikel berikut ini!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, limbah merupakan suatu benda atau bahan atau barang yang sudah tidak memiliki nilai, alias tidak lagi berharga.
Hal ini bisa disebabkan karena sudah kedaluwarsa atau memang sudah selesai digunakan oleh manusia.
Limbah bisa juga didefinisikan sebagai sisa proses produksi suatu barang atau produk. Jadi, limbah atau sampah yang ada di dunia ini bukan hanya satu jenis dan dihasilkan dari satu tempat ya.
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sampah dan Pencemaran Lingkungan
Ada beberapa jenis limbah di dunia, tapi kali ini kita hanya akan membahas dua jenis yang paling umum, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah organik adalah sampah atau sisa barang yang sudah tidak lagi berharga yang berasal dari makhluk hidup.
Maka dari itu, limbah jenis ini bisa didaur ulang dan dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan makhluk hidup.
Limbah organik lebih mudah terurai karena secara alami memiliki suatu zat kimia yang bisa membuatnya mengendap di tanah atau air.
Berbeda dengan limbah organik, limbah anorganik justru sangat sulit terurai sehingga membutuhkan metode pengelolaan khusus.
Limbah anorganik berasal dari produk-produk yang non-alami atau hasil ciptaan manusia. Jadi, limbah ini tidak memiliki zat kimia khusus yang membantunya terurai dan mengendap.