Apa itu Gerakan Pramuka Indonesia?
Dikutip dari buku Mengenal Gerakan Pramuka (2020) oleh Tim Esensi, Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.
Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang meliputi Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega.
Itulah penjelasan mengenai lambang, makna, dan apa itu Gerakan Pramuka Indonesia.
Baca juga: Kegiatan-kegiatan Pramuka Penggalang
Sejarah dan Daftar Negara di ASEAN
Foto: Bendera ASEAN (Wikipedia.org)
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Pendirian dilakukan dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN (Deklarasi Bangkok) oleh para Pendiri ASEAN: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Brunei Darussalam bergabung dengan ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984.
Vietnam bergabung pada tanggal 28 Juli 1995, diikuti oleh Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997.
Kamboja menjadi anggota terakhir yang bergabung pada tanggal 30 April 1999, sehingga membentuk sepuluh negara anggota ASEAN seperti yang ada hari ini.
Berikut daftar lengkap negara anggota berikut tanggal bergabung, seperti dikutip dari Setnas ASEAN.
ASEAN didirikan dengan tujuan utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di negara-negara anggotanya.
Hal ini dilakukan melalui usaha bersama dalam semangat persahabatan dan kerjasama.
ASEAN juga bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan hukum internasional.
Selain itu, organisasi ini berpegang pada asas non-intervensi dalam urusan domestik negara anggota.
Kemudian, ASEAN berupaya meningkatkan kolaborasi dan kerjasama dengan negara-negara lain di luar wilayah, serta menangani masalah-masalah regional secara kolektif.
Kalau Moms sedang mengajarkan negara-negara tetangga Indonesia yang tergabung dalam organisasi ASEAN, Moms bisa mengajarkan bendera negara di ASEAN pada Si Kecil.
Selain mengajarkan nama negara, bahasa, lokasi, dan mata uang, fakta unik bendera negara di ASEAN juga menarik untuk dibagikan lho, Moms.
Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara beranggotakan 10 negara, termasuk Indonesia.
Masing-masing negara memiliki bendera dengan warna dan filosofi yang berbeda-beda.
Sebelum mengulas lebih jauh tentang bendera negara di ASEAN, ada baiknya Moms tahu dulu negara mana saja yang menjadi anggota ASEAN dan sejarahnya!
Baca Juga: Mengenal Letak Geografis Negara ASEAN Berdasarkan Peta
Gambar dan Makna di Balik Bendera Negara di ASEAN
Foto: Ilustrasi Bendera Negara ASEAN (Freepik.com)
Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN, lho. Tak heran kalau hampir seluruh kegiatan ASEAN berpusat di Indonesia.
Kantor Sekretariat ASEAN berada di Indonesia, tepatnya di Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Di halamannya berkibar 11 bendera, satu bendera ASEAN dan sepuluh bendera negara di ASEAN dengan warna yang berbeda-beda.
Ingin tahu fakta-fakta menarik bendera negara di ASEAN, mulai dari warna hingga filosofinya?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Foto: Bendera Indonesia (Unsplash.com)
Bendera Indonesia disebut Sang Merah Putih yang terdiri dari dua warna, yaitu merah dan putih.
Makna yang lazim diketahui adalah merah berarti berani dan putih berarti suci.
Namun, sebenarnya di baliknya itu bendera Indonesia memiliki filosofi yang unik.
Konon, warna merah dan putih pada bendera Indonesia berasal oleh mitologi Austronesia, suku bangsa yang pernah menetap di Kepulauan Nusantara.
Di mana di dalam mitologi Austronesia, merah dimaknai sebagai langit dan putih sebagai tanah.
Namun, desain sederhana bendera ini juga disebut terinspirasi oleh bendera Majapahit kuno, yang juga memiliki warna merah dan putih.
Bendera ini pun sebelumnya digunakan oleh para pemuda dan pejuang kemerdekaan sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah.
Sang Merah Putih memang merupakan simbol perjuangan Indonesia yang menempuh perjalanan panjang.
Mulai zaman kerajaan hingga masa perjuangan kemerdekaan.
Bahkan, bendera ini sempat diturunkan dan dilarang penggunaannya saat Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang dari tahun 1942 hingga 1945.
Bendera Merah Putih secara resmi diadopsi sebagai bendera nasional melalui Keputusan Presiden Indonesia No. 1 Tahun 1945.
Oleh karena itu, bendera Indonesia sangat sakral dan penggunaanya diatur oleh Undang-Undang.
Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia diwajibkan mengibarkan bendera Indonesia, tanpa terkecuali, untuk memperingati Hari Kemerdekaan.
Pengibaran Sang Merah Putih pun tak sembarangan, harus sesudah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.
Foto: Bendera Malaysia (Freepik.com)
Bendera negara di ASEAN yang punya fakta tak kalah menarik adalah bendera Malaysia yang dikenal dengan nama Jalur Gemilang.
Nama "Jalur Gemilang" yang berarti "Stripes of Glory" atau "Jalur Kemuliaan," dipilih untuk mencerminkan kebanggaan dan kesatuan di antara berbagai suku dan ras di Malaysia.
Desain bendera terdiri dari 14 jalur merah dan putih yang melambangkan kesatuan dan kerjasama di antara 14 negara bagian Malaysia.
Di kanton bendera terdapat sebuah kotak biru dengan bulan sabit dan bintang 14 sudut yang melambangkan Islam sebagai agama resmi negara.
Bulan sabit dalam bendera melambangkan prinsip-prinsip Islam dan merupakan simbol kesejahteraan, sedangkan bintang 14 sudut melambangkan kesatuan dari 14 negara bagian Malaysia.
Warna biru pada bendera melambangkan persatuan rakyat Malaysia, sementara warna merah melambangkan keberanian dan warna putih melambangkan kejujuran dan integritas.
Bendera Malaysia awalnya memiliki 11 jalur, yang masing-masing mewakili 11 negara bagian di Federasi Malaya sebelum pembentukan Malaysia.
Perubahan dari 11 ke 14 jalur diadakan untuk merefleksikan penambahan tiga wilayah baru ke dalam federasi.
Wilayah tersebut adalah Sabah, Sarawak, dan Singapura (walaupun Singapura keluar dari Malaysia pada tahun 1965).
Baca Juga: Sejarah Berdirinya ASEAN, Organisasi Regional di Kawasan Asia Tenggara
Bendera Malaysia merupakan gagasan seorang arsitek bernama Mohamad bin Hamzah, yang bekerja di...
Pengunjung hari ini : 7888 Pengunjung Bulan ini : 243882 Total Pengunjung : 3359815
Jakarta, CNBC Indonesia - Lambang Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena masuknya beberapa negara untuk bergabung menjadi anggota ASEAN.
Dilansir dari Asean.org, pada tanggal 8 Agustus 1967, lima pemimpin Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand duduk bersama di aula utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand dan menandatangani sebuah dokumen. Berdasarkan dokumen tersebut, lahirlah ASEAN.
Saat awal didirikan, ASEAN belum memiliki lambang, namun seiring berjalannya waktu, ASEAN memiliki lambang dengan enam batang padi yang melambangkan lima anggota pendiri (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand), ditambah Brunei Darussalam (bergabung pada 7 Januari 1984) dan kata ASEAN ditulis di bawah bendera tersebut.
Latar belakang berwarna putih, bukan biru, batas lingkaran dengan tulisan ASEAN berwarna cyan, dan lingkaran berwarna kuning cerah. Tangkainya sendiri berwarna kecoklatan keemasan.
Logo tersebut melambangkan solidaritas ASEAN dan komitmennya untuk bekerja sama demi aspirasi dan kesejahteraan rakyatnya. Hal ini juga menggambarkan kepatuhan ASEAN terhadap konsep perdamaian dan stabilitas regional dalam konteks global.
Logo pertama ASEAN hanya bertahan sejak 1971 hingga 23 Juli 1994 atau sekitar 23 tahun. Kemudian ASEAN merubah logonya dengan memperlihatkan bendera biru muda dengan tetap terdiri dari enam batang padi, namun tanpa tulisan ASEAN di bawahnya.
Foto: Second Flag of ASEAN
Logo ASEAN ini justru bertahan jauh lebih sebentar dibandingkan logo yang pertama yakni hanya sekitar tiga tahun, tepatnya dari 23 Juli 1994 hingga 31 Mei 1997 sebelum akhirnya dirubah kembali.
Hingga akhirnya sejak 31 Mei 1997 sampai saat ini, logo ASEAN berubah dengan terdiri dari 10 batang padi yang merepresentasikan 10 anggota ASEAN, yakni Indonesia (8 Agustus 1967); Malaysia (8 Agustus 1967); Singapura (8 Agustus 1967); Thailand (8 Agustus 1967); Filipina (8 Agustus 1967); Brunei Darussalam (8 Januari 1984); Vietnam (28 Juli 1995); Lao PDR (23 Juli 1997); Myanmar (23 Juli 1997); dan Kamboja (30 April 1999).
Intinya, bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, damai, bersatu dan dinamis. Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Warna merah melambangkan keberanian dan kedinamisan, putih melambangkan kesucian, dan kuning melambangkan kemakmuran, serta lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.
Tangkai padi di tengah melambangkan impian para Founding Fathers ASEAN untuk mewujudkan ASEAN yang terdiri dari semua negara di Asia Tenggara, yang terikat dalam persahabatan dan solidaritas.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Lambang Pancasila terdapat dalam lambang negara Garuda Pancasila di bagian perisai di dada. Ternyata, ada urutan lambang Pancasila yang perlu diketahui detikers. Apa saja?
Lambang Pancasila juga dipisahkan oleh garis hitam mendatar yang melambangkan garis khatulistiwa. Hal ini menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa dari timur ke barat.
Simbol Pancasila tergambar dalam perisai yang mewujudkan dasar negara. Dikutip dari buku Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SD/MI oleh Maulana Arafat Lubis, M.Pd., berikut urutan lambang Pancasila dan maknanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Urutan Lambang Pancasila
1. Bintang tunggal, simbol Pancasila sila pertama
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang emas menempati bagian tengah perisai. Bintang emas memiliki latar berwarna hitam.
Bintang dalam simbol Pancasila sila pertama melambangkan cahaya kerohanian yang dipancarkan Tuhan pada setiap manusia. Simbol bintang bersudut lima juga melambangkan cahaya yang menerangi dasar negara yang terdiri dari 5 sila.
2. Rantai emas, simbol Pancasila sila kedua
Rantai emas melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai emas berlatar merah terletak di bagian kanan bawah perisai. Rantai emas terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.
Rantai dalam simbol Pancasila sila kedua melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu menjadi kuat seperti sebuah rantai. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sementara mata rantai lingkaran melambangkan perempuan.
Rantai dalam simbol Pancasila sila kedua juga memiliki makna manusia yang berkemanusiaan dalam filosofi Pancasila adalah manusia yang dapat menerapkan nilai kemanusiaan ke dalam bentuk sikap tindak yang mengakui persamaan derajat, dengan mengembangkan sikap saling mencintai, bersikap tenggang rasa, dan tidak semena-mena dengan orang lain.
3. Pohon beringin, simbol Pancasila sila ketiga
Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia. Simbol pohon beringin berwarna hijau dengan latar berwarna putih. Simbol pohon beringin terletak di bagian kanan atas Pancasila.
Pohon beringin dalam simbol Pancasila sila ketiga melambangkan Indonesia, dengan semua rakyat Indonesia dapat bernaung di bawah naungan negara Indonesia. Pohon beringin digunakan sebagai simbol Pancasila karena merupakan pohon besar yang dapat meneduhi banyak orang di bawahnya.
Sulur dan akar pohon beringin yang menjalar ke segala arah dikorelasikan dengan keragaman suku-bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
4. Kepala banteng, simbol Pancasila sila keempat
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Simbol kepala banteng berwarna hitam putih memiliki latar warna merah. Simbol kepala banteng terletak di bagian kiri atas perisai.
Banteng dalam simbol Pancasila sila kelima melambangkan permusyawarahan. Banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya bermusyawarah, dengan orang-orang berdiskusi untuk melahirkan sebuah keputusan.
5. Padi dan kapas, simbol Pancasila sila kelima
Padi dan kapas adalah simbol sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Simbol padi berwarna kuning dan kapas berwarna hijau, dengan latar berwarna putih. Simbol padi dan kapas terletak di bagian kiri bawah perisai.
Padi dalam simbol Pancasila sila kelima melambangkan pangan dan sandang, syarat pokok kemakmuran. Padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan papan.
Nah, demikian urutan lambang Pancasila sila pertama sampai kelima. Selamat belajar, detikers!
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
"Logo ASEAN" dilencongkan di sini.
Lambang ASEAN ialah lambang Persatuan Negara-negara Asia Tenggara yang diguna pakai pada Julai 1997[1] bersama-sama dengan bendera ASEAN. Walaupun lambang semasa telah digunakan selama bertahun-tahun, garis panduan rasmi telah diterima pakai pada Mesyuarat ke-6 Majlis Penyelarasan ASEAN (ACC) di Hanoi, 8 April 2010.[2]
Ketua Setiausaha ASEAN telah diberi tanggungjawab untuk mengawal penggunaan Logo ASEAN.
Logo ini menjadi logo rasmi ASEAN. Reka bentuk dan warnanya perlulah tepat. Logo ini boleh hadir dalam bentuk hitam putih atau berwarna.
Sebagai prinsip asas, logo ini perlulah digunakan untuk tujuan dan dalam keadaan yang baik, dan tidak boleh digunakan sebagai iklan untuk propaganda politik.
Sekretariat ASEAN boleh menggunakan logo ini untuk perkara yang dikira sesuai oleh Ketua Setiausaha termasuk:
KOMPAS.com - Dilansir dari buku Lambang Gerakan Pramuka dan Macam Kode Kehormatan Pramuka (2021) oleh R. Toto Sugiarto, lambang Gerakan Pramuka Indonesia adalah tunas kelapa.
Hal ini tercantum dalam anggaran dasar gerakan pramuka Pasal 17.
Adapun lambang tunas kelapa ini mencerminkan kehidupan dan penghidupan pribadi Bangsa Indonesia.
Lambang Gerakan Pramuka Indonesia dicetuskan oleh Soenardjo Atmodipuro pada tanggal 9 Maret 1961, di mana pada tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Tunas.
Baca juga: Penerapan Dasa Darma Pramuka dalam Kehidupan Sehari-hari
Berdasarkan Surat Keputusan tanggal 31 Januari 1972 dengan SK No: 06/KN/72. Arti atau makna dari kiasan lambang Gerakan Pramuka Indonesia adalah:
Baca juga: 4 Prinsip Dasar Gerakan Pramuka, Fungsi, dan Sikapnya
Baca juga: Perbedaan Baju Pramuka Siaga, Penggalang, dan Penegak