Ada Rencana Terjun ke Ranah HP Lipat?
Tahukah Anda? Infinix telah mengungkapkan niatnya untuk menggarap HP lipat pada tahun 2024. Hal tersebut terungkap pada acara peluncuran Infinix Hot 40 series pada Februari 2024.
La Ode Iman selaku Brand Communications Manager Infinix Indonesia bahkan sempat berucap, ada kemungkinan HP lipat Infinix hadir pada kuartal pertama tahun 2024, atau awal kuartal pada 2025.
Jika ini terjadi, akan menjadi PR sangat berat bagi Infinix untuk melakukan catch up pada merk-merk lain yang sudah lebih dikenal akan produk HP lipatnya, sebut saja Samsung dan OPPO.
Melalui induk perusahaannya, Transsion Holdings, kita sudah menyaksikan Tecno yang lebih dulu terjun ke ranah HP lipat dengan Tecno Phantom V Fold dan V Flip. Besar kemungkinan, Infinix akan ikuti jejak Tecno dalam menghadirkan produk foldables di rentang harga lebih rendah dari pesaing-pesaingnya yang sudah ada.
Apabila Infinix benar-benar mengeluarkan produk HP lipat, tampaknya tinggal menunggu waktu hingga brand-brand lain ikut menyusul. Bukan tanpa sebab, sejumlah data survei menunjukkan adanya lonjakan minat warga Indonesia terhadap produk HP lipat.
Kehadiran HP lipat Infinix akan kian mendorong terjadinya era transisi teknologi berikutnya, seperti saat terjadinya peralihan antara HP candy bar ke produk QWERTY, lalu berubah menjadi smartphone layar sentuh.
Terlepas dari beberapa kelebihannya, rupanya Infinix juga tidak luput dari serangkaian kekurangan yang membuatnya kalah saing.
Fitur-Fitur yang Kadang Terkesan Gimik
Jika melihat dari spesifikasi ponsel-ponsel Infinix di atas kertas, mereka tampak memiliki fitur yang berkualitas. Hanya saja, beberapa spesifikasinya tampak seperti gimmick lantaran tidak sesuai dengan ekspektasi penggunanya.
Misalnya saja, mereka kala itu mengeluarkan ponsel dengan ukuran layar hampir menyerupai tablet yakni 6,95 inci (Infinix Note 7 dan 8), namun dengan resolusi HD+ yang alhasil justru membuat ketajaman layarnya tidak begitu baik.
Lalu kemudian ada Infinix Zero X Pro. HP ini suguhkan panel layar AMOLED namun ternyata memiliki akurasi warna yang mengecewakan serta tidak memiliki mode warna tertentu seperti beberapa ponsel AMOLED pesaingnya.
Bahkan, sertifikasi DRM-nya hanya Widevine L3 yang membuatnya tidak eligibel terhadap resolusi Full HD di Netflix, seperti yang dihimpun dari ulasan GSM Arena.
Selanjutnya adalah Infinix Zero 8 yang hadirkan layar IPS LCD 6,85 inci dengan refresh rate 90 Hz. Saat awal perilisannya kala itu, fitur refresh rate tinggi baru menjadi tren yang unik.
Namun, penilaian dari GSM Arena justru menunjukkan bahwa layar memiliki pixel response time yang lambat, memberikan pengalaman visual yang jauh dari kata memuaskan.
Bahkan jika menilik Infinix Note 12, ia memiliki konfigurasi Triple Camera yang salah satunya merupakan sensor QVGA. Umumnya, sensor QVGA ini hanya sekadar ada untuk menambah jumlah kamera tanpa berikan fungsi sama sekali pada pengalaman fotografi. Biasanya hal ini hanya ditemukan pada ponsel 1 jutaan, itu pun dari brand-brand lokal seperti Luna dan Advan.
Seringkali, ponsel-ponsel Infinix tampak menggiurkan jika dilihat dari spesifikasinya. Namun, kualitasnya perlu dikaji lebih dalam lagi untuk menentukan apakah mereka berikan pengalaman pengguna yang nyaman atau tidak. Beberapa fitur yang dijanjikan malah jadi terkesan gimik untuk sekadar menarik minat orang untuk membeli.
Jarang Berikan Kejelasan Soal Update Software
Seperti dua sister company-nya, itel dan Tecno, Infinix juga menjadi salah satu brand yang jarang memerhatikan soal software. Sebagian besar budget-nya tampak dikerahkan untuk berikan value for money dari sisi desain, performa, dan fitur. Tapi soal update software, ini jarang sekali diperhatikan.
Misalnya ketika Anda menggunakan ponsel dengan Android 13, tidak ada yang tahu apakah ponsel akan dibekali dengan dukungan update seberapa lama. Apakah sebuah ponsel bisa mendukung hingga Android 15 atau tidak, misalnya.
Lalu sekalipun Infinix memiliki jaminan update software untuk seri Infinix Zero, biasanya dukungannya terbilang sebentar. Contohnya saja seperti Infinix Zero 20 dan Zero 20 Ultra yang hanya mendapatkan dukungan satu kali update versi Android. Kalau bisa lebih panjang, pasti jadi bisa lebih bersaing dengan ponsel lain kebanyakan.
Demikianlah yang menjadi kelebihan dan kekurangan HP Infinix. Terlepas dari reputasinya yang mungkin masih belum kalahkan brand lain sebagai HP terjangkau berkualitas, namun nyatanya smartphone Infinix menghadirkan aspek-aspek yang berdaya saing tinggi.
Jika Anda bukan tipe orang yang mendambakan kehadiran chipset Snapdragon dan rela menolerir beberapa kekurangannya, Anda mungkin akan menyadari Infinix menawarkan begitu banyak dari biaya yang Anda sisihkan.
To put the future in the hands of the people who want it and need it most
50MP Super Night AI Triple Camera
Stay Amazing Anytime, Anywhere
Colorful, bright, and sharp photo in any light. Super Night Mode leverages AI algorithm and f/1.6 large aperture to bring in more light in every shot you take. The sun goes down, the story goes on.
Because you need a brighter screen when the light is strong outdoors and a darker screen when the light is low indoors, SMART 7 features 4096 levels of automatic brightness adjustment from 500 nits to 1 nit, so you can view it outdoors or indoors comfortably no matter what the lighting conditions are.
Banyak Menghadirkan Ponsel Rp1 Jutaan Berkualitas
Salah satu hal yang menjadikan Infinix sebagai brand yang layak diapresiasi adalah kemampuannya menghadirkan ponsel berkualitas di rentang harga terjangkau. Di saat brand lain hanya berikan spesifikasi sederhana pada kelas harga entry-level, Infinix sungguh go extra mile untuk berikan fitur fantastis.
Contohnya seperti Infinix Smart 6 di harga Rp1.249.000 yang menghadirkan fitur bersaing, seperti sensor sidik jari di belakang dan face unlock, baterai super besar 5.000 mAh, desain desain bodi dengan material antibakteri.
HP Infinix adalah opsi yang layak dipertimbangkan jika mencari HP sangat terjangkau namun sudah tawarkan sensor sidik jari. Pasalnya, jarang HP di harga segini yang memiliki fitur keamanan tersebut.
HP Rp1 jutaan lain yang begitu menarik untuk dijajal adalah Infinix Hot 30. Di harga Rp1,8 juta, ia sudah bawakan kamera depan punch hole, NFC, sensor sidik jari di samping, juga stereo speaker.
Ini artinya, Infinix akan selalu menjadi salah satu brand yang muncul di benak masyarakat ketika membutuhkan HP murah berkualitas bagus. Baik itu untuk anak-anak yang baru mengenal teknologi maupun lansia yang butuh fungsionalitas sebuah smartphone, Infinix akan berikan hal lebih dibanding brand lain.
Branding yang Kurang Kuat untuk Orang Awam
Siapapun tentu mengetahui bahwa sejumlah ponsel Infinix sebenarnya memiliki fitur yang seringkali di atas para pesaingnya. Namun, ini tetap saja tidak merubah persepsi masyarakat awam bahwa nama "Infinix" ini bukan brand yang bisa dipercaya.
Jika misalnya kita menanyakan orang awam untuk mengganti ponsel lamanya dengan yang baru, brand-brand yang langsung bermunculan di benak mereka bukanlah Infinix, melainkan Samsung atau iPhone.
Mentok-mentok, mereka akan lebih open-minded untuk memilih brand Xiaomi atau realme ketimbang Infinix apabila terpentok budget. Tampaknya, Infinix belum dapat merebut posisi Xiaomi sebagai brand dengan value for money terbaik di kala awal-awal memasuki pasar Indonesia.
Sehingga, alih-alih memberikan kesan pertama sebagai HP murah berkualitas, kesan yang ditinggalkan adalah "murah". Padahal, seiring berkembangnya waktu, Infinix senantiasa berikan peningkatan pada kualitas sembari tetap mempertahankan harganya yang terjangkau.
Infinix juga condong lebih gencar dalam memasarkan produknya secara online, tapi kurang memerhatikan aspek offline marketing-nya. Hingga saat ini pun brand awareness terhadap merk Infinix masih terasa kurang jika dibandingkan brand besar di luar sana, apalagi jika dibandingkan dengan Samsung dan Apple.
Jarang Memakai Chipset dari Qualcomm
Infinix memang merupakan brand dengan ponsel berkualitas, seringkali berikan kapasitas baterai memadai dan juga layar yang lega guna berikan imersi mendalam saat menonton film. Akan tetapi, dapur pacu yang digunakannya selalu berasal dari MediaTek.
Ini tidak semerta-merta membuat kinerjanya kalah dibanding HP lain dengan Snapdragon. Hanya saja, para pelaku developer seringkali melakukan optimasi kepada aplikasi dan gimnya terhadap chipset besutan Qualcomm. Infinix pernah memakai cip Snapdragon pada produk Infinix Hot S3X yang dirilis 2018.
Kebanyakan ponsel besutan Infinix hanya menggunakan chipset MediaTek Helio. Bahkan sebelum hadirnya Infinix Zero 5G, tidak ada satu pun yang menggunakan chipset Dimensity yang performanya lebih setara dengan Snapdragon keluaran terbaru.
Tidak adanya HP Infinix dengan cip Qualcomm Snapdragon sebenarnya bukan hal yang buruk-buruk amat. Bisa jadi di belakang layar Infinix punya kerja sama khusus dengan MediaTek. Terlebih Infinix tampaknya punya "racikan khusus" agar cip MediaTek yang dipakainya bisa berjalan optimal.
Suggestions will appear below the field as you type
Infinix Mobile merupakan salah satu brand smartphone yang berbasis di Hong Kong dan didirikan pada tahun 2013 oleh Transsion Holdings. Kendati berdiri pada 2013, ponsel-ponsel Infinix baru menjajali pasar Indonesia pada tahun 2015.
Pertumbuhan merk Infinix bisa dibilang sangat cepat. Ini berkat konsistensi Infinix untuk selalu memberikan inovasi dan spesifikasi gahar di hampir semua smartphone-nya.
Sejauh ini, produk-produk ponsel pintar dari Infinix sudah tersedia di 60 negara. Sejumlah wilayah yang memberikan respon positif terhadap kehadiran Infinix adalah Nigeria, Timur Tengah, dan Asia. Amerika Serikat juga termasuk salah satu negara yang dimasuki oleh Infinix.
Anda bisa memandang Infinix sebagai brand pesaing bagi Xiaomi (tepatnya Redmi) dan realme sebagai merk yang senantiasa hadirkan ponsel terjangkau dengan kualitas di atas rata-rata.
Lantas, apa sajakah hal-hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan bagi brand Infinix tersebut? Simak poin-poin berikut ini.
Ada sejumlah alasan tertentu yang membuat Infinix tetap eksis di Indonesia hingga saat ini. Berikut adalah poin-poin kelebihannya.
Infinix Hot 40I Features
The Infinix Hot 40i features a 6.6-inch IPS LCD display with HD+ resolution, delivering clear and vibrant visuals for an enjoyable viewing experience. Whether you're browsing the web, watching videos, or playing casual games, the display provides decent brightness and color reproduction.
Equipped with a 5000mAh battery, the Hot 40i provides all-day battery life, allowing users to stay connected without worrying about frequent recharging. Whether you're streaming videos, browsing, or gaming, this large-capacity battery provides ample power to keep you going.
Software and Connectivity
Stay connected wherever you go with the Infinix Hot 40I comprehensive connectivity features. Enjoy seamless browsing, streaming, and downloading with reliable 4G connectivity.
It runs on Android with Infinix’s XOS skin, offering various customization options and features.
TRIBUNPALU.COM - Harga terbaru HP Infinix Februari 2024: Infinix Smart 8 Plus, infinix Zero 30 5G, Infinix GT 10 Pro, Infinix Note 12 VIP , Infinix Smart 7 hingga Infinix Hot.
Spesifikasi dan harga Infinix Smart 8 Plus yang beredar di pasar global, berapa harganya di Indonesia?
Infinix merilis Infinix Smart 8 Plus untuk pasar global di India.
Infinix Smart 8 Plus adalah bagian dari seri Infinix Smart 8, yang lebih dulu rilis pada Desember 2023.
GizmoChina mengungkap bocoran spesifikasi Infinix Smart 8 Plus.
Infinix Smart 8 Plus hadir dengan ukuran 163,65 x 75,7 x 8,95 mm dan berat 204 gram.
Dari segi varian warna, Infinix Smart 8 Plus akan tersedia dalam empat warna, seperti Timber Black, Galaxy White, dan Shiny Gold.
Smartphone ini memiliki panel IPS LCD berukuran 6,6 inci dengan lubang punch-hole sejajar di tengahnya.
Pada bagian layar, Infinix Smart 8 Plus menawarkan resolusi HD+ 720 x 1612 piksel, rasio aspek 20:9, kecepatan refresh 90Hz, dan kecerahan hingga 500 nits.
Di bagian depan, Infinix Smart 8 Plus dibekali kamera selfie 8 megapiksel.
Sementara itu di panel belakangnya memiliki kamera utama 50 megapiksel, lensa AI, dan quad-LED flash.
Infinix Smart 8 Plus ditenagai dengan Chip Helio G36.
Perangkat ini menawarkan RAM LPDDR4x 4 GB dan penyimpanan 64 GB / 128 GB.
Pengguna dapat menambahkan memori eksternal pada slot microSD untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan.
Untuk penyimpanan lebih besar, Infinix Smart 8 Plus memiliki slot kartu microSD untuk penyimpanan tambahan.
Perangkat ini juga dilengkapi dengan Android 13 Go berbasis XOS 13.
Selain itu, pengguna Infinix Smart 8 Plus dapat mengakses sensor sidik jari yang menghadap ke samping untuk keamanan, dikutip dari What Mobile.
Infinix Smart 8 Plus ditenagai oleh baterai 6.000mAh dengan pengisian daya 18W melalui port USB-C.
Perangkat ini menawarkan fitur lain, seperti dual SIM, 4G VoLTE, Wi-Fi 802.11ac, Bluetooth, dan jack audio 3,5 mm.
Setelah perilisannya, Infinix belum mengonfirmasi harga dan ketersediaan Infinix Smart 8 Plus.
Sementara itu, tiga seri Infinix Smart 8 sebelumnya dibanderol dengan harga sekitar Rp1 jutaan.
Harga HP Infinix terbaru
Update harga HP Infinix terbaru: HP infinix Zero 30 5G, Infinix GT 10 Pro, Infinix Note 12 VIP , Infinix Smart 7 hingga Infinix Hot 30i.
Infinix Zero 30 5G dirancang untuk memudahkan pengguna dalam membuat konten di mana pun mereka berada.
Ponsel ini cocok bagi mereka yang suka melakukan aktivitas vlogging.
Hal itu dibuktikan dengan Zero 30 5G dibekali oleh kamera depan dengan sensor 50 MP yang didukung optical image stabilization (OIS) sebagai penstabil gambar berbasis hardware.
Kamera tersebut disebut mampu merekam video 4K pada 60 frame per detik (4K 60FPS).
Zero 30 5G akan mengemas RAM sebesar 12 GB, dengan tambahan RAM 9 GB yang mencapai total 21 GB.
Namun bukan hanya RAM saja yang berlimpah, ponsel ini akan dilengkapi dengan penyimpanan sebesar 256GB, untuk memungkinkan penyimpanan rekaman 4K selama berjam-jam.
Umumnya Memiliki Layar Berukuran Besar
Jika mengategorikan brand berdasarkan kecenderungannya meluncurkan ponsel berkualitas di harga yang terjangkau, maka nama-nama yang muncul di benak kita adalah Xiaomi, realme, Infinix.
Jadi, Infinix bukanlah satu-satunya yang suguhkan value for money yang baik. Namun di antara ketiganya, memang hanya Infinix lah yang paling rajin keluarkan produk dengan ukuran layar begitu lebar, terutama pada seri Infinix Note.
Berkaca pada Infinix Note 7, 8, 9, dan 10, Anda akan menemukan ukuran layar mencapai 6,95 inci pada panel IPS LCD. Lantas, hal ini menjadikan Infinix sebagai brand unik yang mengeluarkan produk phablet, yakni gabungan dari kata smartphone dan tablet lantaran punya ukuran layar super besar.
Tren untuk mengeluarkan layar besar ini sayangnya "redup" pada Infinix Note 11. Seja seri Infinix Note 11, Infinix mulai memunculkan panel AMOLED di rentang harga Rp2 jutaan alih-alih ukuran layar yang lebar. Namun tetap saja, Infinix Note 11 dan 12 nyatanya masih tawarkan layar AMOLED dengan ukuran 6,7 inci pada resolusi Full HD+,
Meski tidak semengagumkan beberapa pendahulunya, ukuran 6,7 inci masih tergolong besar di kala sejumlah ponsel pesaingnya tak jarang hanya menghadirkan layar 6,5 inci.
Tidak Memiliki Seri "Real Flagship"
Lini seri Infinix terbagi menjadi beberapa segmen. Segmen entry-level yang mereka miliki dinamakan Infinix Smart yang biasanya memiliki harga 1 juta lebih sedikit (Rp1,1 juta, 1,2 juta, dll.).
Ada juga Infinix Hot series yang sama-sama berada di rentang harga 1 jutaan, namun biasanya hampir menyentuh harga 2 juta (Rp1,6 juta, Rp1,7 juta, Rp1,8 juta, dll.).
Nah, salah satu seri yang popularitasnya paling tinggi adalah Infinix Note series, biasanya memiliki ukuran layar yang begitu lebar dengan dapur pacu memadai serta berada di rentang harga 2 jutaan. Kecuali untuk varian Pro dan VIP yang harganya mencapai 3-4 jutaan.
Seri yang berada di segmen harga termahal adalah Infinix Zero, beberapa contohnya meliputi Infinix Zero 5G yang merupakan HP Infinix pertama yang gunakan jaringan 5G, serta Infinix Zero X series yang menawarkan kamera unggul di kelasnya.
Infinix Zero series memiliki banderol harga Rp3 sampai 5 jutaan. Bisa dibilang, inilah seri "flagship" yang dimiliki Infinix, atau setidaknya seri yang paling mendekati kata "flagship".
Tidak ada satupun dari seri-seri ini yang bersaing di rentang harga flagship 10 jutaan. Bahkan, untuk sekadar hadirkan ponsel seharga 7 jutaan pun tidak. Jika kita berkaca pada Xiaomi dan realme, kedua brand ini masih hadirkan portofio produk di segmen premium.
Infinix tampaknya memang ingin membuat dirinya lekat dengan stigma "terjangkau". Akan tetapi, tanpa adanya produk yang mereka rilis untuk segmen kelas atas, masyarakat pun jadi melekatkan nama Infinix sebagai merk "murah".
Padahal jika Infinix terjun ke persaingan HP di "real flagship", ia bisa menjadi brand dengan reputasi yang lebih solid lantaran menyuguhkan opsi yang lebih beragam kepada para fansnya.